Delta, varian baru virus Covid-19 saat ini tengah menjadi sorotan. Varian ini dianggap sebagai pemicu ledakan kasus positif Covid-19 di India dan dianggap lebih cepat menular dan berbahaya. Di Indonesia sendiri, varian ini sudah mulai terdeteksi dan telah banyak ditemui di beberapa daerah. Pada infeksi kasus ini, banyak anak yang ikut terinfeksi Covid-19 varian Delta. Benarkah varian Delta ini lebih banyak menyerang anak-anak?
Mengenal varian Delta Covid-19 dan penularannya pada anak-anak
Varian virus Covid-19 Delta atau B1617.2 pertama dijumpai di India pada Desember 2020. Varian ini saat ini merupakan varian yang paling mendominasi kasus positif di India dan Inggris. Dilansir dari WebMD, varian Delta telah menyebar ke 74 negara dalam kurun waktu 6 bulan dan segera mendominasi kasus positif di negara tersebut, menggeser varian Alfa.
Para ahli meyakini bahwa varian Delta lebih mudah menular dibanding varian Alfa. Dari satu orang yang terinfeksi virus Delta diyakini dapat menularkan infeksi hingga ke 6-8 orang di sekitarnya.
Varian Delta juga diangap lebih menular pada anak-anak dan remaja. Menurut data di Inggris, anak-anak dan dewasa di bawah usia 50 tahun memiliki risiko 2,5 kali lebih tinggi untuk terinfeksi. Selain itu, dari 30 kasus Covid-19 yang terjadi di New South Wales juga ditemui pasien anak-anak lebih banyak dibanding kasus sebelumnya.
Hingga saat ini para ahli belum menemukan penyebab utama mengapa varian Delta lebih banyak menular pada anak-anak. Para ahli menduga perubahan atau mutasi pada protein varian yang mungkin membuatnya lebih mudah untuk memasuki sel manusia, khususnya anak-anak dan usia dewasa muda.
Studi lainnya menyebutkan bahwa kemungkinan mutasi pada varian delta mampu membaur lebih baik dengan sel manusia begitu ia menginfeksi. Karenanya, varian Delta menginfeksi lebih banyak dan lebih mudah melawan daya kekebalan manusia.
Namun dugaan kuat lainnya adalah karena hingga kini belum banyak vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak sehingga anak-anak menjadi lebih rentan terkena virus Covid-19 varian Delta. Di Indonesia sendiri, baik IDAI maupun Kementerian Kesehatan belum merekomendasikan pemberian vaksin virus Covid-19 pada anak-anak.
Apa yang bisa dilakukan untuk melindungi anak dari infeksi Covid-19 varian Delta?
Pada dasarnya, tidak ada perbedaan mendasar mengenai cara mencegah penularan virus Covid-19 pada anak-anak. Sementara belum ada rekomendasi pemberian vaksin Covid-19 untuk anak-anak, orang tua dapat meningkatkan kekebalan anak dengan memberi makanan sehat dengan gizi seimbang, olahraga teratur dan istirahat cukup.
Selain itu, penerapan protokol kesehatan 5M seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. Yang tidak kalah penting adalah tidak membawa anak-anak keluar rumah terutama di tempat keramaian di tempat yang ventilasinya buruk.
Writer: Ratih
Edited by: dr. Nadya Hambali
Last updated: 27-Juni-2021